- Sektor korporasi domestik melaporkan akselerasi pertumbuhan penerimaan pada Q3-2024, didorong oleh pemulihan harga komoditas.
- Pertumbuhan penerimaan korporasi masih terbatas pada sektor ekstraktif, sehingga dampak positif nya terhadap penerimaan rumah tangga terbatas pada daerah penghasil komoditas.
- Tren realisasi CAPEX masih tertinggal dibelakan pemulihan penerimaan, mengindikasikan minat investasi sektor korporasi yang masih lemah akibat berbagai tantangan domestik dan global. Dengan demikian, investasi masih terbatas pada beberapa sektor padat modal, sehingga menciptakan kesenjangan pada pasar tenaga kerja Indonesia.
- Kompetisi yang memanas antar bank pada segmen korporasi membantu perusahaan untuk menjaga tren investasi dengan meningkatkan tingkat hutang mereka. Namun, kenaikan penerbitan SBN pada 2025 dapat menekan investasi swasta.