- Fed menurunkan FFR sebesar 25 bps, tetapi memberikan pandangan yang lebih hawkish kedepan, sehingga pasar bergerak risk-off.
- BI tetap mempertahankan suku bunga di 6% di tengah kekhawatiran mengenai depresiasi IDR dan menurunnya aliran asing kedalam SRBI akhir-akhir ini.
- Strategi BI untuk tetap menerbitkan SRBI dan membeli SBN Rp 150 triliun di pasar sekunder tahun depan cukup mahal dan dapat mengurangi ruang gerak monter ke depan.
- Di tengah kebijakan fiskal ekspansif pemerintah, BI menghadapi dilema antara menjaga stablitas Rupiah dan memperkuat pertumbuhan kredit swasta.
- BI rate riil yang tinggi secara historis mengindikasikan bahwa BI memilih stabilitas Rupiah, tapi ketatnya likuiditas global mungkin memerlukan pendekatan yang lebih pragmatis dan seimbang.