- Inflasi Indonesia melanjutkan tren deflasi pada Agustus, mencapai 2,12% YoY (-0,03% MoM), didorong oleh deflasi pada bahan pangan seperti bawang merah dan daging ayam, sementara harga diatur pemerintah naik akibat kenaikan harga BBM non-subsidi.
- Inflasi inti meningkat (0,20% MoM), terutama karena pengeluraran perawatan pribadi dan pendidikan, yang jika dikecualikan, inflasi keseluruhan akan jauh lebih rendah, sekitar 1,7% YoY.
- Permintaan domestik dan global yang lemah, terutama dari China dan AS, semakin menekan inflasi, mempengaruhi harga impor Indonesia.
- Kurangnya katalis pertumbuhan dan lemahnya inflasi membuat peluang pelonggaran moneter mungkin terjadi, namun BI akan tetap berhati-hati sebelum memangkas suku bunga, sementara pelepasan SRBI akan lebih efektif.