- Ketidakpastian global baru-baru ini, serta dampak nya terhadap tren pelemahan Rupiah, mendorong Bank Indonesia untuk kembali meningkatkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6,25%.
- BI memadankan kenaikan suku bunga dengan mengumumkan perluasan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) yang ditujukan untuk meningkatkan likuiditas perbankan dan menjaga momentum pertumbuhan penyaluran utang perbankan.
- Perubahan harga aset global serta potensi kenaikan suku bunga jangka panjang di AS masih dapat berlanjut kedepannya, sehingga berpotensi mendorong BI untuk lebih lanjut menyesuaikan postur kebijakan moneter.
- Suku bunga yang lebih tinggi dan kondisi kebijakan makroprudensial yang semakin longgar dapat bertentangan satu sama lain, mengingat pertumbuhan utang yang lebih tinggi relative terhadap pertumbuhan DPK dapat memberi sinyal pelebaran defisit neraca keuangan yang berdampak negatif terhadap Rupiah.