- Inflasi bulan Maret 2024 meningkat ke 3.05% YoY (0.52% MoM), sebagian besar didorong oleh kenaikan harga pangan (beras, telur, dan daging ayam) seiring dengan permasalahan pasokan yang diperparah dengan peningkatan permintaan selama Ramadan dan menjelang Lebaran.
- Inflasi inti sedikit meningkat ke 1.77% YoY, mengindikasikan konsumsi kuat untuk masyarakat berpenghasilan rendah, di tengah masih lemahnya konsumsi barang tahan lama yang kemungkinan merefleksikan pola konsumsi masyarakat kelas atas dan menengah yang menahan pengeluaran.
- BI dapat mengambil langkah tambahan untuk mendorong pertumbuhan seperti dengan menambah insentif makroprudensial (KLM). Namun lemahnya pertumbuhan DPK akibat rendahnya harga komoditas menunjukkan bahwa pelonggaran BI Rate secara terbuka belum mungkin terjadi sampai The Fed memulai penurunan suku bunganya.