- Indonesia mencatatkan surplus neraca pembayaran (BoP) sebesar USD 8,62 miliar pada Q4 2023, jauh lebih tinggi dibanding defisit USD 1,10 miliar pada kuartal sebelumnya berkat kenaikan signifikan pada neraca keuangan.
- Minat investor asing terhadap aset keuangan Indonesia yang masih kuat serta tren penarikan utang luar negeri yang mulai pulih menjelaskan surplus signifikan pada neraca keuangan. Akan tetapi, tren ini tampak tidak bertahan lama mengingat potensi penurunan suku bunga dibawah ekspektasi pasar.
- Defisit neraca jasa dan pembayaran dividen yang terus meningkat menahan neraca arus berjalan (CA) Indonesia tetap defisit meskipun neraca dagang menunjukkan perbaikan. Potensi pelebaran defisit CA menunjukkan minat konsumsi domestik yang masih bertahan ditengah perlambatan permintaan global.