- Bank Indonesia meningkatkan suku bunga acuan 7DRR sebesar 25 bps di rapat dewan gubernur bulan Desember. Kenaikan suku bunga ini merupakan respon dari perubahan global, antara lain moderasi kebijakan moneter Fed dibarengi dengan peningkatan resiko resesi dan inflasi yang masih lebih tinggi dibandingkan sasaran kebijakan The Fed.
- Ketidakpastian kebijakan yang masih tinggi dan likuiditas pasar yang terbatas seiring dengan liburan akhir tahun menimbulkan ketidakpastian tinggi di pasar finansial danmengurangi nafsu investor akan aset negara berkembang. Harga komoditas masih tinggi namun dibarengi dengan penurunan permintaan barang manufaktur. Ini meningkatkan urgensi repatriasi devisa hasil ekspor kembali ke system finansial domestic.
- Peningkatan suku bunga dan penurunan inflasi domestic dan AS kembali menghasilkan perbedaan suku bunga riil yang stabil di sekitar 3%. Ini dapat meningkatkan aliran modal asing dan mempertahankan tingkat suku bunga domestic di tingkat yang mendorong pertumbuhan kredit.
- Siklus pengetatan moneter BI seharusnya akan berakhir dalam waktu dekat namun ketidakpastian global yang masih tinggi mendesak BI untuk mengambil kebijakan moneter konservatif, mendorong suku bunga acuan 7DRR ke 6.00% di awal tahun depan.