- Neraca transaksi berjalan mencatatkan surplus USD 4.4 Milyar (1.3% dari PDB) di Q3-22, berkat kuatnya ekspor komoditas.
- Namun Rupiah masih cukup tertekan, akibat kombinasi dari: (1) aliran modal seiring kenaikan suku bunga Fed; (2) penurunan valuasi cadangan devisa; (3) devisa hasil ekspor kurang mengalir ke dalam negeri; dan (4) realisasi PMA tidak dibarengi aliran devisa aktual ke dalam negeri.