- Tingkat suku bunga BI (BI7DRR) naik 50 bps menjadi 5.25%. Langkah kebijakan ini sesuai dengan perkiraan mengingat performa Rupiah yang tidak begitu stabil sepanjang Oktober – November 2022. BI juga mengumumkan penerbitan sukuk Bank Indonesia dengan underlying surat utang inklusif (pinjaman pada UMKM dan sektor prioritas) sebagai bagian dari postur kebijakan makroprudensial yang masih akomodatif.
- Kondisi makroekonomi global yang membaik sepanjang bulan November 2022 tidak begitu membantu stabilisasi nilai tukar Rupiah mengingat normalisasi harga batu bara yang menekan sentimen investor terhadap Rupiah.
- Kenaikan yield obligasi jangka pendek akan membantu BI dalam melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah. Dengan demikian, BI kemungkinan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 25-50 bps pada RDG bulan Desember mendatang.