- Inflasi RI tercatat 5.95% YoY (1.17% MoM) di bulan September, lebih rendah dari konsensus 6% YoY, akibat peningkatan harga BBM retail dan inflasi makanan yang lebih rendah.
- Anomali cuaca La Nina meningkatkan curah hujan dan meningkatkan hasil panen. Selain itu fenomena ini juga menganggu produksi batu bara global, meningkatkan harga dan memperkuat surplus dagang RI. Selain itu kenaikan suku bunga Fed memicu penguatan USD dan berpotensi menyebabkan kenaikan inflasi impor dan depresiasi Rupiah.
- Maka dari itu kebijakan BI akan berfokus pada mengurangi depresiasi Rupiah dibandingkan dengan menahan inflasi akibat inflasi makanan yang diperkirakan rendah. Namun resiko lingkaran kenaikan gaji dan harga tetap akan memicu BI menaikan suku bunga acuan sebesar 75 – 100 bps.
- Ketidakpastian global yang di tinggi (kebijakan The Fed, situasi pasar uang dan geopolitik) dapat memojokan BI antara pilihan suku bunga rendah atau mencegah depresiasi Rupiah lebih lanjut. Diperkirakan BI akan memilih jalan tengah dan mengintervensi di pasar valas dan surat berharga negara.