- The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps ke 1.50 – 1.75%.
- Tingkat ketidakpastian yang masih tinggi terkait inflasi akibat perang Rusia-Ukraina dan kebijakan zero-Covid Tiongkok, dan juga ekspektaksi inflasi yang meningkat, menjadi faktor pendorong utama keputusan the Fed.
- Namun, pada sisi lain, siklus pengetatan the Fed yang terlalu agresif juga berisiko, dan berpotensi memicu resesi di AS, serta instabilitas keuangan di negara lain, terutama negara berkembang.
- Walaupun Indonesia masih tertolong oleh tingkat inflasi rendah dan surplus neraca perdagangan yang cukup tinggi, ketidakpastian terkait inflasi dan apakah the Fed bisa meningkatkan suku bunga tanpa memicu resesi dalam jangka menengah-panjang akan menjadi faktor risiko yang harus dipertimbangkan oleh BI.