- Neraca dagang Indonesia pada Mei 2022 tercatat surplus sebesar USD 2.9 miliar, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya akibat pelarangan ekspor CPO pada bulan lalu.
- Ekspor Indonesia cenderung lebih ditopang oleh kenaikan harga, sedangkan pertumbuhan volume ekspor beberapa komoditas inti seperti batu bara dan CPO justru terbatas. Kondisi ini bisa menyebabkan ekspor Indonesia lebih terimbas oleh volatilitas harga di pasar global.
- Risiko perlambatan ekonomi global dan kenaikan impor akibat tingginya harga komoditas energi serta permintaan domestik dapat membatasi surplus perdagangan Indonesia kedepannya.