- Surplus dagang (USD 2,19 Miliar) dan kinerja ekspor Indonesia (USD 18,48 Miliar) yang luar biasa adalah buah dari boom harga komoditas
- Seperti halnya boom komoditas pasca-2008, boom kali ini didorong oleh kebijakan di AS dan Tiongkok, tapi dalam timeline yang lebih cepat
- Koreksi harga komoditas baru-baru ini mengindikasikan adanya kekhawatiran akan tapering di pasar global, meskipun hal ini mungkin baru akan terjadi di tahun 2022.
- Kenaikan impor, terutama untuk barang konsumsi, jadi indikasi pemulihan domestik – meski belum bisa dipastikan apakah momentumnya akan berlanjut memasuki H2-2021.
- Meskipun defisit neraca berjalan mungkin melebar, skenario penyesuaian makro (dan pengetatan kebijakan fiskal/moneter) yang drastis seperti 2013-15 belum tentu terjadi kali ini.