- Neraca pembayaran Indonesia mencatat surplus sebesar 4.1 miliar dolar AS pada Q1-2021.
- Harga komoditas yang tinggi mendorong kinerja ekspor Indonesia, membantu menjaga defisit neraca transaksi berjalan yang rendah ditengah deteriorasi dalam neraca jasa yang terus berlanjut.
- Faktor pendorong surplus neraca modal yang cukup tinggi agak sulit di-identifikasi, meningat bahwa aliran modal asing kedalam saham dan obligasi pemerintah relatif terbatas di kuartal lalu. Investasi asing terkait perusahaan teknologi menjadi salah satu faktor pendorong yang memungkinkan.
- Perlu dicatat bahwa investasi asing terkait perusahaan teknologi – seperti rencana double listing oleh GoTo – akan menjadi dinamika yang penting dalam beberapa bulan kedepan, dan akan membantu menjaga aliran modal asing ditengah risiko melebarnya neraca transaksi berjalan.