*Update : 1 Mar 2024
Investasi sedang menjadi tren di semua kalangan dengan jenis yang beragam mulai dari yang berisiko rendah sampai tinggi. Tetapi banyak yang bertanya apakah cara berinvestasi pada satu jenis instrumen investasi saja sudah tepat?
Sebelum mulai investasi, cari tahu dulu profil risiko kamu karena itu akan menentukan jenis instrumen investasi yang tepat buat kamu. Info tentang profil risiko dapat dilihat di sini.
Setelah tahu profil risiko-nya, selalu inget prinsip “don’t put all your eggs in one basket”. Kalau semua telur ditempatkan dalam satu keranjang dan keranjang itu jatuh dapat membuat semua telur akan pecah sekaligus. Sama seperti investasi, kita dianjurkan untuk melakukan diversifikasi supaya kalau sesuatu terjadi di salah satu “keranjang” investasi kita, kita masih punya “keranjang” investasi yang lain.
Diversifikasi Investasi sering juga dikaitkan dengan model portofolio, di mana kita membagi investasi kita ke beberapa jenis instrumen sesuai dengan profil risiko kita. Sebagai contoh jika kita mempunyai profil risiko moderate, maka kita dapat membagi Investasi kita ke reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap dan juga reksa dana saham. Pada saat pasar saham mengalami penurunan yang signifikan seperti masa awal pandemi, kita masih memiliki investasi di reksa dana pasar uang yang dapat kita gunakan untuk keperluan mendadak tanpa harus segera menjual porsi investasi kita yang sedang tertekan.
Selain melakukan diversifikasi kita juga bisa melakukan strategi averaging pada kondisi pasar menurun. Dibandingkan kita melakukan panic-selling, lebih baik kita fokus pada tujuan investasi jangka panjang kita dan memanfaatkan penurunan tersebut sebagai kesempatan untuk melakukan top-up dan mendapatkan rerata harga yang lebih rendah. Sehingga pada saat pasar modal sudah mengalami perbaikan seperti saat ini, portofolio kita bisa bekerja lebih optimal.
Kesimpulannya, dengan melakukan diversifikasi, kita tetap dapat berinvestasi untuk mengembangkan aset kita dengan pikiran yang lebih tenang.
Nah kalau mau mulai investasi, investasi di BCA melalui fitur Welma di myBCA aja. Di myBCA, kamu bisa daftar rekening investasi (SID) dan dapat diversifikasi investasi pada beragam instrumen seperti Reksa Dana Pasar Uang hingga Reksa Dana Saham, serta Obligasi mata uang IDR dan USD dengan tenor pendek hingga panjang. Tunggu apa lagi? Yuk mulai berinvestasi!
Penulis : Marcell Benjamin – Mutual Fund Sales PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
Disclaimer:
Reksa Dana merupakan produk pasar modal dan bukan produk PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dan BCA tidak bertanggung jawab atas segala tuntutan dan risiko atas pengelolaan portofolio Reksa Dana. Investasi pada Reksa Dana bukan merupakan bagian dari simpanan pihak ketiga pada BCA sehingga tidak dijamin oleh BCA dan tidak termasuk dalam cakupan objek program penjaminan pemerintah atau penjaminan simpanan. BCA hanya bertindak sebagai agen penjual efek Reksa Dana. Investasi pada Reksa Dana mengandung risiko yang memungkinkan investor kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Kinerja Reksa Dana di masa lampau bukan merupakan jaminan kinerja di masa mendatang. Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus Reksa Dana sebelum memutuskan untuk melakukan investasi melalui pembelian unit penyertaan Reksa Dana.
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen telah memperoleh izin sebagai manajer investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dalam melakukan kegiatan usahanya diawasi oleh OJK.