- Neraca pembayaran Indonesia membaik pada Q3, dengan defisit sebesar USD -1,46 Bn, pemulihan yang signifikan dari defisit sebesar USD -7,37 Bn pada Q2, walau masih terdapat kekhawatiran untuk para pembuat kebijakan.
- Defisit transaksi berjalan membaik menjadi -0,25% PDB (USD -0,86 Bn), didorong oleh faktor musiman pada neraca pendapatan dan meningkatnya dari pariwisata, khususnya wisatawan Tiongkok.
- Meskipun defisit neraca keuangan mengalami penurunan, selisih yang semakin besar antara FDI yang dicatat dan dilaporkan menimbulkan kekhawatiran mengenai tertundanya investasi asing di tengah ketidakpastian, sementara SRBI hanya mengkompensasi sebagian arus keluar besar-besaran dari obligasi pemerintah.
- Prospek NPI Q4-23 beragam, dengan belanja fiskal yang berpotensi menyebabkan lebih banyak impor dan defisit neraca berjalan (CA) yang lebih lebar, sementara arus masuk portofolio relatif terbatas meskipun ekspektasi pivot the Fed sudah kembali.