- Utang luar negeri Indonesia masih dalam tren menurun, terkontraksi sebesar -0,1% YoY di Q3-23. Sektor swasta mengalami penurunan yang signifikan sebesar -3.8% YoY. Sebaliknya, utang pemerintah mencatat peningkatan sebesar 3,3% YoY namun, secara QoQ, menunjukkan penurunan yang signifikan sebesar -2,2%.
- Arus keluar terjadi karena investor asing menarik uangnya dari SBN dipicu ekspektasi suku bunga The Fed, ditambah lagi dengan beban penerbitan obligasi dalam IDR di Q4.
- Di tengah ketidakpastian, pemerintah mengurangi separuh penerbitan obligasi bersihnya menjadi Rp 438 Tn dan menggunakan akumulasi sisa anggaran (SAL), namun pemerintah masih harus berurusan dengan refinancing utang yang jatuh tempo.
- Utang luar negeri sektor swasta secara umum menurun, kecuali sektor manufaktur yang mengalami belanja modal yang kuat. Secara keseluruhan, utang luar negeri masih menjadi kekhawatiran yang terkendali bagi Indonesia.