- PDB Indonesia tumbuh sebesar 5.17% YoY (3.86% QoQ) pada Q2-23, di atas ekspektasi sebagian besar analis.
- Perkembangan PDB riil yang tetap solid di tengah perlambatan indikator ekonomi (kredit, DPK, transaksi) didorong oleh tren disinflasi, khususnya GDP deflator yang lebih rendah daripada inflasi IHK.
- Oleh karena itu, komponen PDB dapat dibagi menjadi dua kategori: (1) komponen yang turun secara nominal, tapi mengalami peningkatan secara riil (konsumsi rumah tangga, net exports) dan (2) komponen yang memang naik secara nominal (PMTB, konsumsi pemerintah, konsumsi LNPRT).
- Kategori kedua diperkirakan tetap akan menunjukkan kinerja yang solid dalam jangka pendek. Namun, kinerja kategori pertama akan sangat tergantung dengan perkembangan global.
- Kunci untuk mendorong pertumbuhan jangka pendek adalah belanja fiskal dan belanja terkait pemilu, yang dapat melindungi konsumen dari tantangan global.