- Neraca dagang RI tercatat USD 4.99 miliar di bulan September 2022, lebih tinggi dari perkiraan ekonom. Ini disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor dan impor akibat memburuknya perekonomian global.
- Kinerja ekspor RI tertekan akibat harga CPO yang turun dan penurunan permintaan global. Sementara penurunan impor (terutama barang konsumsi dan barang mentah selain minyak) adalah bukti hipotesa kami mengenai konsumsi domestik yang telah mencapai puncaknya.
- Indonesia seharusnya mencapai surplus neraca berjalan sebesar 0.5%-1.2% dari PDB pada tahun ini. Namun kemungkinan harga minyak yang lebih tinggi dan harga batubara yang lebih rendah dapat memperburuk kinerja neraca dagang RI.
- Neraca transaksi berjalan dapat memberikan bantalan untuk Rupiah. Namun kebijakan moneter the Fed yang semakin ketat akan mendorong Dolar AS semakin kuat, mendesak BI untuk menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps di Rapat Dewan Gubernur bulan ini.