- Inflasi pada Januari 2022 mencapai 2.18%, didorong oleh kenaikan harga pangan dan produk tembakau
- Dampak pemulihan permintaan dan pertumbuhan kredit terhadap inflasi tampak semakin signifikan, terlihat dari kenaikan inflasi inti sebesar 0.42% secara MoM.
- Beberapa faktor pendorong inflasi tampaknya akan bertahan ditengah penyebaran varian Omicron. Peningkatan tariff PPN pada April, yang berbarengan dengan bulan Ramadan, dapat memberikan momentum kenaikan harga serta permintaan.
- Inflasi sepanjang tahun 2022 tampaknya tidak akan menembus 3-3.7% selama tidak ada perubahan harga barang yang dikontrol pemerintah. Dengan demikian, respon pemerintah terhadap kenaikan harga minyak yang terus berlanjut perlu dicermati lebih lanjut