- Bank Indonesia (BI) menjaga 7-Day Reverse Repo Rate di angka 3.50% ditengah volatilitas pasar yang meningkat.
- Krisis likuiditas Grup Evergrande di Tiongkok, serta kekhawatiran tentang tapering dan akhir dari kebijakan fiskal di AS, menjadi faktor pendorong gelojak pasar.
- Walaupun jatuhnya semua kejadian ini pada waktu yang sama mungkin hanya berupa sebuah kebetulan, secara fundamental ini mungkin merupakan cerminan dari pemulihan global yang sudah hampir mencapai batasnya, setidaknya di negara seperti AS dan Tiongkok.
- Harga komoditas tinggi dan aliran masuk modal asing dalam beberapa bulan terakhir menjadi manfaat besar bagi Indonesia. Namun, kemungkinan pemulihan global yang melandai dan risiko pesimisme investor serta penurunan harga komoditas yang bisa timbul menjadi beberapa fakto risiko yang perlu dipertimbangkan BI dalam waktu ke depan.