- Surplus dagang April 2024 turun menjadi USD 3,56 miliar dengan ekspor turun lebih cepat daripada impor (-13,0% vs -10,6% MoM), meskipun keduanya wajaar meningat hari kerja yang lebih sedikit di bulan April.
- Ekspor emas turun selepas boom Maret lalu, tapi ekspor logam lain seperti nikel masih kencang seiring pemulihan manufaktur Tiongkok.
- Impor barang konsumsi turun pasca Lebaran, meski sebagian besar karena penurunan impor beras selepas musim panen yang mengurangi kebutuhan impor.
- Surplus dagang April tidak terlalu membantu nilai tukar Rupiah dan cadangan devisa BI. Risiko utama masih datang dari sisi neraca modal, yang walaupun mereda sejak awal Mei, mengharuskan BI untuk tetap waspada untuk bulan-bulan ke depan.