- Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Q2 2022 sebesar USD 403 Bn (-4.3% YoY). ULN didominasi oleh utang sektor swasta seiring langkah pemerintah yang cukup agresif dalam mengurangi posisi ULN.
- Kenaikan penerimaan dan penurunan defisit anggaran membantu pemerintah meneruskan tren penurunan posisi ULN. Namun, risiko kenaikan yield SBN akibat ketidakpastian ekonomi global dan berlanjutnya pengetatan likuiditas US Dollar dapat mempersulit pembiayaan defisit anggaran pemerintah tahun depan.
- Tingginya kebutuhan likuiditas BUMN dan sektor swasta mendorong permintaan utang dalam valas. Kenaikan permintaan utang valas dalam negeri dapat menyebabkan kenaikan ULN pada sektor perbankan nasional sekaligus menambah tekanan depresiasi Rupiah.