Kamu pernah mengganti nomor ponsel?
Tahukah kamu, saat kamu sudah mengganti dengan nomor ponsel baru, perusahaan provider akan menonaktifkan nomor ponsel lama kamu. Setelah tidak aktif, dalam jangka waktu tertentu nomor tersebut akan di aktifkan dan diperjualbelikan kembali.
Nomor ponsel lama kamu bisa berisiko tinggi ketika digunakan oleh oknum penipu untuk bertransaksi atas nama kamu.
Hal ini bisa terjadi jika nomor ponsel lama kamu tersebut masih terdaftar di bank penerbit kartu kredit atau masih terdaftar di mobile banking kamu.
Nah… Kebayang kan?
Pada saat belanja online dengan menggunakan credit card misalnya. Pada tahap pembayaran, ada proses verifikasi dengan memasukkan nomor kartu, tanggal expired kartu dan CVV.
Kemudian bank penerbit akan mengirimkan OTP (one time password) atau dikenal juga dengan istilah m-PIN, nomor verifikasi, kode otentikasi, dll, via SMS ke nomor ponsel kamu untuk memastikan bahwa yang melakukan pembayaran itu benar-benar kamu.
Berarti kode OTP akan dikirim ke orang yang memakai nomor ponsel kamu yang lama kan?
Masalahnya adalah, ketika kamu mengganti nomor ponsel, kamu lupa untuk meng-update data diri kamu ke bank di mana kamu terdaftar sebagai nasabah.
Nah, karena itulah nomor ponsel merupakan identitas pribadi kita yang penting untuk selalu di update ke bank penerbit kartu kredit atau mobile banking.
Jaga kartu kredit atau rekening kamu dari modus kejahatan re-active SIM card. Baca informasi lainnya di sini
Jadi, bagi kamu yang hendak mengganti nomor ponsel dan telah terdaftar sebagai nasabah, jangan lupa selalu meng-update nomor ponsel baru kamu ke bank yang bersangkutan.
Wajib secepatnya! Tinggal kontak atau datang ke bank untuk update nomor ponsel, kamu sudah selangkah lebih maju dibanding para penipu di luar sana.