2024-12-05 | #AwasModus

Awas Modus! Kenali Jenis-Jenis Fraud yang Umum Terjadi di Dunia Perbankan

Fraud, yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti penipuan atau kecurangan, adalah tindakan penipuan yang disengaja yang dirancang untuk menguntungkan penipu dan menghilangkan hak-hak korban.

Dalam dunia perbankan, fraud menjadi jenis kejahatan keuangan untuk mendapatkan keuntungan finansial yang melanggar hukum.

Penipuan perbankan seperti ini bisa dilakukan baik oleh individu maupun organisasi, dari skema skala kecil hingga operasi skala besar.

Jenis fraud dalam dunia perbankan yang sering terjadi

Ada banyak jenis fraud yang seringkali terjadi di dunia perbankan. Berikut adalah beberapa yang paling umum terjadi.

1. Account Takeover (ATO)

Disebut juga pengambilalihan akun dan terjadi ketika penipu mengambil alih kepemilikan akun online yang seringnya menggunakan identitas yang dicuri. Berikut ini adalah beberapa teknik yang mungkin digunakan penipu untuk melakukan ATO.

  • Phishing Attack. Caranya dengan mengirimkan email, pesan singkat, aplikasi chat, atau sarana lainnya kepada korban, berisi link yang mengarahkan mereka ke halaman website bank palsu untuk mencuri data-data pribadi perbankan milik korban.
  • Social Engineering. Penipuan dilakukan secara langsung dengan cara memancing emosi kesenangan atau emosi ketakutan si korban selama interaksi, agar psikologisnya terganggu sehingga mudah diarahkan untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki si pelaku kejahatan.
  • Call Center Fraud. Penipu menghubungi call center resmi bank dengan berpura-pura menjadi nasabah yang sah untuk untuk memberikan akses ke akun milik korban atau melakukan tindakan merugikan pada akun milik korban. Dalam kasus seperti ini, biasanya penipu sudah memegang data pribadi nasabah sehingga dapat mengelabui petugas. Namun dengan adanya teknologi biometric, kasus seperti ini dapat diminimalisir. 

2. New Account Fraud

Ini juga dikenal sebagai penipuan pembuatan rekening, penipuan pembukaan rekening, dan penipuan rekening palsu. Caranya adalah penipu membuka rekening dengan tujuan melakukan aksi penipuan menggunakan identitas curian atau identitas palsu milik korban. Pelaku mencuri/mendapatkan data-data pribadi korban salah satunya melalui dark market

3. Money Laundry (Pencucian Uang) 

Dikenal dengan nama money laundry karena membuat uang ilegal atau “kotor” dimasukkan melalui serangkaian transaksi melalui bank asing dan/atau bisnis yang sah sehingga seolah-olah menjadi legal atau bersih.

Ada tiga tahap dalam pencucian uang:

  • Placement. Uang ditempatkan ke dalam sistem keuangan yang dipecah dalam jumlah besar sehingga jumlahnya tidak terlalu mencolok.
  • Layering. Dana dipindahkan ke berbagai tempat untuk menciptakan jarak antara sumber dana.
  • Integration/Extraction. Penipu mengintegrasikan dana ke dalam perekonomian dengan membeli barang dan jasa, berinvestasi di real estat atau usaha bisnis, atau mempekerjakan karyawan palsu.

4. Payment Fraud

Ini adalah penipuan pembayaran yang terjadi ketika penipu menyelesaikan semua jenis transaksi palsu atau ilegal. Misalnya, penarikan dan penyetoran tunai, cek, pembayaran online, transaksi kartu debit, transfer bank, dan pembayaran pinjaman.

Contoh paling viral adalah kasus penipuan toko online, penipuan struk ATM / BCA mobile palsu. 

Fraud perbankan yang sering dialami nasabah BCA

Sebagai salah satu brand perbankan terkuat di dunia dan bank swasta terbesar di Indonesia, tidak mengherankan jika banyak penipu yang melakukan fraud kepada BCA dan para nasabahnya.

Berdasarkan laporan dari nasabah, ada banyak contoh penipuan yang sudah terjadi. Persamaan dari banyak penipuan tersebut adalah penipu yang akan berpura-pura mengaku sebagai pihak resmi BCA.

Bisa dengan membuat akun media sosial palsu yang mirip dengan akun resmi BCA atau melakukan panggilan telepon dengan nomor telepon seperti nomor resmi BCA dan mengaku sebagai customer service atau pihak resmi bank.

Untuk melancarkan aksi penipuan, biasanya korban akan memancing emosi kesenangan dengan menjanjikan hadiah dari program khusus BCA, seperti voucher diskon, hadiah, cashback, promo, dan lainnya.

Namun, ada juga penipuan yang memancing emosi ketakutan seperti informasi palsu bahwa kartu kreditnya digunakan transaksi online secara ilegal oleh orang lain, atau memberikan informasi palsu mengenai kenaikan tarif transfer antar bank menjadi Rp150 ribu per bulan. Jika tidak setuju, maka korban harus mengikuti perintah yang diberikan penipu, seperti mengisi link yang berisi informasi data pribadi.

Jika menjadi korban atau curiga telah mengalami aktivitas fraud, apapun jenisnya, maka segera laporkan ke pihak BCA dengan cara menghubungi:

  • Halo BCA lewat aplikasi myBCA atau di nomor 1500888 (tanpa awalan apapun)
  • WhatsApp: Bank BCA 08111500998 (centang biru)
  • Website: www.bca.co.id
  • X: @BankBCA dan @HaloBCA (centang biru)
  • Instagram: @GoodlifeBCA (centang biru)
  • Facebook: @GoodliifeBCA dan @BankBCA (centang biru)

Selalu waspada dan bijak dalam melakukan aktivitas perbankan agar tidak menjadi korban fraud atau penipuan. Sering-sering membuka halaman bca.id/awasmodus agar kamu terhindar dari modus-modus penipuan terkini.