17 Des 2024 | Edukatips

Mengenal Reksa Dana #1: Karakteristik Reksa Dana Pasar Uang

Sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu tujuan investasi. Secara umum, tujuan investasi dapat dikategorikan menjadi liquidity, income, dan growth. Untuk mengetahui lebih lanjut perbedaannya, klik tombol berikut ya!

Setelah mengetahui tujuan investasi, yuk kenali instrumen investasi dengan tujuan memperoleh liquidity, yaitu Reksa Dana Pasar Uang. Simak penjelasan di bawah ini!

Pengertian Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)

Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) adalah jenis Reksa Dana yang terdiri dari 100% instrumen pasar uang (jangka pendek). Oleh karena itu, RDPU cocok untuk investor dari profil risiko sangat konservatif hingga agresif sebagai opsi pemenuhan tujuan investasi kategori liquidity. Ketika berinvestasi di RDPU, Manajer Investasi akan menempatkan dana investasi ke berbagai instrumen pasar uang seperti deposito dan surat utang (obligasi) dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun.

Macam-macam Instrumen Pasar Uang

Berikut ini merupakan beberapa jenis produk yang termasuk pada instrumen pasar uang beserta dengan penjelasan ringkasnya.

  1. Deposito: Salah satu bentuk simpanan di bank yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dengan syarat-syarat tertentu. Deposito biasanya memiliki jangka waktu mulai dari 1, 3, 6, dan 12 bulan.
  2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI): Surat utang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam jangka waktu 1 hingga 3 bulan menggunakan sistem diskonto (pemberian imbal hasil wajib dilakukan sebelum jatuh tempo), dengan imbal hasil berupa bunga.
  3. Surat Berharga Negara (SBN) - Tenor < 1 tahun: Surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia dengan jangka waktu pendek hingga panjang dan digunakan untuk membiayai anggaran negara. Di Indonesia, terdapat SBN yang dikelola dengan prinsip syariah yang dikenal dengan nama Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan yang dikelola secara konvensional dengan nama Surat Utang Negara (SUN).
  4. Obligasi Korporasi - Tenor < 1 tahun: Surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta maupun BUMD/BUMN dengan tujuan untuk membiayai keperluan musiman atau jangka pendek.
  5. Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI): Surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan menggunakan underlying asset berupa SBN Bank Indonesia.

Keuntungan dan Risiko Berinvestasi di Reksa Dana Pasar Uang

Setelah mengetahui lebih lanjut terkait RDPU, berikut merupakan keuntungan dan risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih untuk berinvestasi di RDPU.

Keuntungan Reksa Dana Pasar Uang

  • Berpotensi memberikan imbal hasil yang lebih besar dibandingkan imbal hasil deposito karena terdiversifikasi di beberapa jenis instrumen pasar uang. Namun, potensi imbal hasil cenderung lebih kecil dibandingkan Reksa Dana Pendapatan Tetap (RPDT), Reksa Dana Campuran (RDC), dan Reksa Dana Saham (RDS).
  • Tingkat likuiditas cenderung tinggi karena terdiri dari instrumen investasi jangka pendek.
  • Reksa Dana bukan objek pajak.
  • Dana dikelola oleh manajer investasi profesional yang sudah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Risiko Reksa Dana Pasar Uang

  • RDPU memiliki risiko pasar, namun cenderung lebih rendah dibandingkan Reksa Dana lainnya.
  • RDPU cenderung lebih sensitif terhadap pergerakan suku bunga (kebijakan moneter) bank sentral. Apabila bank sentral menaikkan atau memangkas suku bunga, biasanya yang terdampak pertama kali adalah imbal hasil instrumen pasar uang.
  • RDPU tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) karena bukan merupakan produk perbankan.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk Reksa Dana lainnya serta keuntungan dan risiko saat berinvestasi di Reksa Dana, cek di sini.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk mulai berinvestasi Reksa Dana Pasar Uang di fitur Welma myBCA sekarang!