investasi dengan asset class (Investasi dengan aset class: kas dan setara kas, pendapatan tetap, saham, safe haven)
Dalam investasi, terdapat banyak sekali istilah yang sering digunakan. Salah satunya adalah asset class (kelas aset). Apakah terdengar familiar?
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa asset class memiliki definisi yang sama dengan diversifikasi instrumen investasi. Namun, asset class (kelas aset) sebenarnya adalah pengelompokkan instrumen investasi yang memiliki kesamaan karakteristik tertentu,seperti tingkat risiko hingga regulasi yang mengikat produk tersebut.
Lalu, apa saja pengelompokkan kelas aset ini? Berikut penjelasannya!
Kategori asset class (kelas aset) untuk berinvestasi
Artikel ini akan menjabarkan setidaknya tiga kelas aset untuk berinvestasi.
1. Kas dan setara kas
Jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, kas (uang tunai) dan setara kas (asset selain uang tunai seperti deposito, Reksa Dana Pasar Uang.), dapat diartikan sebagai kelas aset yang paling cair (liquid). Maksudnya, dana atau modal yang disimpan dalam bentuk instrumen investasi tersebut dapat diakses atau digunakan dengan mudah.
Berinvestasi dengan instrumen ini juga sering kali dikenal sebagai investasi jangka pendek dengan jangka waktu dibawah atau sama dengan 1 tahun. Selain itu, risiko dari kelas aset kas dan setara kas terbilang lebih kecil jika dibandingkan dengan kelas aset lainnya. Return atau keuntungan pendapatan dari instrumen ini cenderung stabil yang biasanya diberikan dalam bentuk pembayaran bunga reguler (untuk deposito) maupun kenaikan harga unit pada Reksa Dana Pasar Uang.
2. Pendapatan tetap (fixed income)
Jenis instrumen di asset class fixed income atau surat berharga yang memberikan pendapatan tetap, antara lain surat hutang (obligasi) atau sukuk dengan tempo investasi dalam kurun waktu satu tahun atau lebih. Pilihan instrumen dari kelas aset ini dianggap ideal bagi individu yang ingin menghindari risiko tinggi, namun ingin mendapatkan keuntungan lebih tinggi dari instrumen kas dan setara kas. Berinvestasi dengan instrumen pendapatan tetap dapat dialokasikan untuk kebutuhan investasi jangka menengah dengan perkiraan jangka waktu investasi sekitar 1 hingga 3 tahun.
3. Saham (equity)
Istilah yang satu ini tentu sudah cukup familiar di dunia investasi. Saham sendiri merupakan tanda kepemilikan modal seseorang atau pihak (badan usaha) atas suatu perusahaan atau perseroan terbatas (PT). Dengan adanya kepemilikan modal, investor berhak atas klaim aset perusahaan, termasuk dividen atau pembagian keuntungan dan juga capital gain atau selisih antara harga beli dan harga jual.
Dibandingkan dengan asset class yang telah disebutkan sebelumnya, instrumen investasi saham memiliki risiko paling tinggi. Pasalnya, dalam situasi yang tidak diinginkan, investor harus siap atas tiga kemungkinan terburuk.
- Risiko kehilangan kesempatan untuk mendapatkan deviden.
- Risiko mengalami capital loss (ketika harga jual saham lebih rendah dibanding dengan harga beli).
- Risiko likuiditas (investor menjadi prioritas terakhir dalam pembagian aset perusahaan yang tersisa, setelah seluruh kewajiban terbayar lunas ketika pengadilan menyatakan perusahaan bangkrut). Ada kalanya, perusahaan tidak memiliki aset tersisa, maka investor akan kehilangan semua modal yang telah diinvestasikan.
Ketiga kelas aset tersebut diatas (Kas, Pendapatan Tetap dan Saham) dapat dimiliki sebagai bentuk diversifikasi portofolio yang bobotnya dapat disesuaikan dengan profil risiko serta tujuan investasi investor.
Menjawab kebutuhan investor akan ketiga kelas aset di atas, BCA menyediakan beragam produk Reksa Dana baik di kelas aset kas melalui Reksa Dana Pasar Uang, kelas aset pendapatan tetap melalui Reksa Dana Pendapatan Tetap dan kelas aset saham melalui Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham. Reksa Dana merupakan produk investasi yang dikelola secara profesional dan transparan oleh Manajer Investasi serta dapat dimulai dengan dana yang relatif kecil dibandingkan melakukan investasi langsung di Pasar Modal.
Selain Reksa Dana, di BCA juga menyediakan produk Surat Berharga Negara (SBN) yang termasuk dalam kelas aset pendapatan tetap, baik SBN yang bersifat konvensional maupun syariah, di mana seluruh pembayaran bunga dan pokoknya dijamin oleh Negara Republik Indonesia. Selain itu, tentunya produk investasi ini hadir dengan berbagai keuntungan seperti potensi capital gain, bebas biaya transfer kupon/ imbalan di BCA, serta kemudahan untuk menjadikan ORI SR FR sebagai agunan kredit.
Menarik sekali bukan? Semakin menarik karena terdapat berbagai promo yang bisa didapatkan saat bertransaksi di BCA!
Bagi investor yang tertarik tentang kondisi market terupdate serta rekomendasi kelas aset terbaik untuk berinvestasi, dapat menyaksikan Wealth Inspiration Webinar BCA House View yang hadir setiap bulan dan dapat diakses melalui Youtube Solusi BCA – Playlist Investasi & Proteksi
Yuk, atur dan pantau tiap aktivitas investasi serta beragam instrumen investasi menarik melalui fitur Welma di aplikasi myBCA.
Informasi lebih lanjut, silakan hubungi Halo BCA di 1500 888 dengan ext. 4 khusus untuk layanan investasi.