*Update : 1 Mar 2024
Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup menjanjikan serta memiliki risiko yang relatif rendah dalam praktiknya. Sayangnya, belum banyak orang yang tertarik untuk terjun ke dalamnya.
Untuk mulai investasi, kamu bisa memanfaatkan obligasi ini secara langsung ataupun bisa juga melalui reksa dana pendapatan tetap. Namun, sebelum kamu berinvestasi, sebaiknya kamu cari tahu dulu mengenai obligasi.
Apa itu obligasi?
Obligasi adalah surat utang berjangka lebih dari satu tahun yang dikeluarkan oleh penerbit obligasi. Surat utang ini pun memiliki imbalan tertentu untuk membuatnya menjadi investasi menarik. Perusahaan yang mengeluarkan surat utang biasanya sedang mencari pembiayaan untuk menjalankan operasinya.
Dengan kata lain, obligasi adalah surat pengakuan utang perusahaan atau pemerintah kepada investor. Artinya, pemerintah atau perusahaan mengakui telah meminjam uang kepada masyarakat dalam jangka waktu tertentu.
Umumnya, jangka waktu obligasi berkisar antara 1–50 tahun. Selain itu, perusahaan yang mengeluarkan obligasi akan melunasi utang disertai suku bunga yang telah disepakati bersama. Dalam obligasi, suku bunga biasanya disebut sebagai kupon.
Apa perbedaan saham dan obligasi?
Mungkin banyak yang belum mengetahui perbedaan saham dan obligasi. Keduanya merupakan instrumen investasi yang sama-sama populer di masyarakat. Instrumen ini pun bertujuan untuk mengumpulkan dana guna menunjang kepentingan perusahaan atau instansi tertentu.
Namun, baik saham dan obligasi jelas memiliki perbedaan. Saham merupakan bentuk kepemilikan atas suatu perusahaan. Sementara, obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh peminjam dana. Jika pemilik saham memiliki hak suara atas perusahaan tersebut, pemilik obligasi hanya memiliki status sebagai pemberi utang.
Selain itu, keuntungan yang didapat pemilik saham biasanya fluktuatif atau tidak menentu. Sementara, keuntungan obligasi biasanya telah ditetapkan dan disepakati bersama di awal. Jangka waktu saham dan obligasi pun berbeda. Jangka waktu saham ditentukan dari kepemilikan saham. Selain itu, batas waktu saham juga ditentukan dari apakah perusahaan tersebut masih berdiri atau tidak. Beda halnya dengan saham, jangka waktu obligasi telah ditentukan dari awal pembelian.
Lalu, bagaimana dengan perbedaan saham dan obligasi sebagai instrumen investasi? Perbedaannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Perbedaan | Obligasi | Saham |
Penerbit |
Perusahaan atau pemerintah |
Perusahaan Terbuka |
Jangka waktu |
Ditetapkan saat Obligasi terbit. Cocok untuk investasi jangka pendek sampai panjang dan dapat disesuaikan ke jenis obligasi |
Tidak ada batasan waktu tertentu, selama perusahaan masih ada. Cocok untuk investasi jangka panjang |
Return |
Berupa kupon dan diberikan tiap periode tertentu dan memungkinkan juga mendapatkan capital gain atau selisih harga beli dan harga jual |
Diperoleh dari selisih harga jual dan beli saat menjual saham yang dimiliki |
Fluktuasi Harga (Volatilitas) |
Lebih rendah (dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan inflasi) |
Lebih tinggi (sangat terpengaruh berbagai macam faktor seperti ekonomi, sosial, dll) |
Keuntungan obligasi
Instrumen investasi yang satu ini memberikan sejumlah keuntungan untuk para investor. Berikut ini adalah beberapa keuntungan obligasi:
- Obligasi menawarkan kupon atau suku bunga lebih tinggi dibanding bunga deposito. Selain itu, bunga ini pun didapat secara rutin selama periode obligasi.
- Pemilik obligasi dapat menjual surat utangnya ke orang lain. Jika kamu menjual obligasi lebih tinggi dari harga pembelian, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang disebut dengan capital gain.
- Khusus Obligasi pemerintah bisa kamu jadikan jaminan saat mengajukan pinjaman ke bank.
- Keamanan obligasi yang diterbitkan pemerintah sudah terjamin dengan undang - undang. Uang yang kamu pinjamkan pasti dibayarkan kembali beserta kuponnya.
Risiko obligasi
Meski memberikan keuntungan, bukan berarti obligasi hadir tanpa risiko. Berikut sejumlah kekurangan yang dimiliki obligasi:
- Obligasi memiliki risiko likuiditas. Maksudnya, obligasi yang kamu miliki bisa saja tidak likuid alias sulit dijual di pasar sekunder. Hal ini bisa karena sedikitnya minat investor akan obligasi tersebut.
- Obligasi memiliki risiko maturitas. Risiko ini berhubungan dengan jangka waktu obligasi. Makin tinggi jangka waktu obligasi, makin tinggi pula risikonya. Itu sebabnya, penerbit surat utang biasanya memberikan kupon bunga lebih tinggi untuk obligasi dengan jangka waktu panjang.
- Obligasi memiliki risiko gagal bayar atau default. Risiko ini biasanya terjadi pada obligasi yang diterbitkan korporasi. Korporasi memiliki risiko bangkrut sehingga membuat mereka tidak bisa membayar pinjaman dan bunganya.
Jenis-jenis obligasi
Berikut ini adalah berbagai jenis obligasi yang diterbitkan di pasar modal:
- Obligasi Pemerintah, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah.
- Obligasi Korporasi, yaitu surat utang yang dikeluarkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan swasta tertentu.
Obligasi yang dikeluarkan pemerintah sendiri terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
Jenis Surat Berharga Negara (SBN) | Prinsip Syariah | Nama Obligasi | Keterangan | Minimum Investasi |
SBN Ritel |
Konvensional |
Obligasi Negara Ritel (ORI) |
Diperdagangkan di Pasar Perdana (investor langsung beli dari penerbit obligasi) & Sekunder (investor dapat jual-beli ke investor lainnya) |
IDR1 Juta |
Savings Bond Ritel (SBR) |
Hanya Dapat dibeli di Pasar Perdana |
|||
Syariah |
Sukuk Negara Ritel (SR) |
Diperdagangkan di Pasar Perdana & Sekunder |
||
Sukuk Tabungan (ST) |
Hanya Dapat dibeli di Pasar Perdana |
|||
SBN Non-Ritel |
Konvensional |
Fixed Rate (FR) |
Hanya Dapat diperjualbelikan di Pasar Sekunder |
IDR100 Juta |
Obligasi Negara Valas (INDON) |
USD30 Ribu |
|||
Syariah |
Project Based Sukuk (PBS) |
IDR100 Juta |
||
Obligasi Negara Valas (INDOIS) |
USD30 Ribu |
Itulah sejumlah informasi tentang obligasi yang perlu kamu ketahui. Sudah mau mulai melengkapi portofolio investasi kamu dengan obligasi? Jangan lupa kenali profil risiko investasi kamu dulu, ya. Kamu bisa mulai investasi melalui fitur Welma di myBCA yang mudah untuk jual beli berbagai jenis dan seri Obligasi dengan harga kompetitif. Yuk mulai Investasi dari sekarang!