Waktu mudik Lebaran kerap dijadikan momen para oknum kejahatan melakukan aksinya. Hal yang cukup sering terjadi adalah modus penipuan di ATM, terutama di ATM rest area, tempat singgah, dan tempat umum lain yang sering dikunjungi pemudik. Ada banyak modus kejahatan dengan memanfaatkan mesin ATM yang sering dipakai.
Mengetahui semua modusnya dapat membantu meningkatkan kewaspadaan diri. Di satu sisi, lakukan juga persiapan dengan membawa uang tunai dalam jumlah yang cukup atau menggunakan transaksi online saat berbelanja.
Modus-modus penipuan di ATM
Mari kenali modus yang dipakai dan tips untuk terhindar dari kejahatan di mesin ATM yang sering terjadi di ATM saat momen mudik Lebaran:
1. Memasang alat skimmer
Modus penipuan yang satu ini cukup sering terjadi di banyak tempat. Oknum pelaku akan menaruh alat tambahan di slot kartu mesin ATM untuk mencuri data korban. Nantinya, mesin ini akan merekam data nasabah, nomor kartu, dan PIN ATM untuk akhirnya digandakan.
Kejahatan ini kadang sulit untuk terdeteksi oleh pihak berwenang. Pasalnya, alat yang dipakai oleh pelaku mirip dengan alat yang terpasang pada mesin ATM. Perlu langkah pembongkaran untuk mengetahui adanya mesin skimmer di ATM.
Namun dengan adanya teknologi kartu chip, kejahatan ini menurun drastis. Dengan kartu chip-based, data kartu debit atau kartu kredit kamu lebih aman karena chip yang digunakan sudah mengaplikasikan teknologi enkripsi data. Sekalipun terdeteksi oleh alat skimming, data yang terekam hanya berupa kode-kode dan simbol abstrak yang tidak bisa diartikan.
Cek selengkapnya penipuan Skimming di ATM
2. Menutup slot uang keluar
Cara lain yang juga sering dipakai oleh pelaku kejahatan di ATM adalah mengganjal slot tempat keluarnya uang. Pelaku bisa mengelem slot uang keluar dengan stiker yang menyerupai mulut slot uang keluar, atau menggunakan korek api, tusuk gigi dan lain-lain, supaya tidak bisa mengeluarkan uang. Korban yang memanfaatkan mesin ATM untuk tarik tunai pun tidak bisa mengambil uang miliknya.
Biasanya, hanya satu mesin ATM yang dibuat seperti ini supaya tidak mencurigakan. Namun, pelaku kejahatan biasanya akan menaruh tanda atau kertas bahwa mesin ATM yang lain rusak dan tidak bisa digunakan. Hal ini membuat korban mau tidak mau memakai mesin ATM yang sudah diakali oleh pelaku kejahatan.
Setelah uang tersangkut dan tidak bisa diambil, pelaku akan berpura-pura membantu korban untuk menyelesaikan masalahnya. Namun, pelaku hanya mengatakan bahwa itu sudah tidak bisa ambil uang. Saat korban pergi, pelaku akan membuka stiker / ganjalan dan mengambil uangnya.
3. Memasang stiker Call Center palsu
Modus kejahatan di ATM yang sering muncul adalah nomor call center palsu yang ditempel di mesin ATM (biasanya menutupi nomor Halo BCA yang asli). Untuk membuat korban menghubunginya, pelaku sengaja membuat mesin ATM rusak sehingga tidak bisa dipakai. Korban yang menggunakan ATM tersebut bisa mengalami kartu tertelan, mesin tidak merespons, atau uang tidak keluar.
Hal ini yang memaksa korban untuk segera menghubungi nomor call center palsu yang ada di mesin ATM untuk melaporkan kendalanya. Sayangnya, nomor tersebut akan mengarahkan korban ke customer service palsu juga.
Setelah itu, pelaku kejahatan akan berpura-pura melakukan verifikasi data. Mereka akan meminta username, nomor kartu, PIN, hinga kode OTP yang dikirim ke nomor korban.
4. Modus tukar kartu ATM
Si pelaku melakukan manipulasi pada mesin ATM agar kartu ATM calon korban mengalami kendala saat melakukan transaksi di ATM. Pelaku berada disekitar area ATM atau berpura-pura menjadi nasabah yang mengantri di ATM tersebut untuk mengawasi calon korbannya.
Jika korban mulai terlihat panik karena mesin ATM bermasalah, kondisi ini yang dimanfaatkan oleh pelaku untuk menawarkan bantuan. Pelaku mencoba mengalihkan perhatian nasabah dan menukar kartu ATM sehingga tanpa disadari kartu ATM nasabah sudah ditukar dengan kartu ATM lain yang serupa.
Akibatnya PIN yang dimasukkan menjadi salah, pelaku meminta nasabah mengulangi lagi sampai beberapa kali dan pelaku mengintip PIN yang dimasukkan tersebut. Dengan berbekal kartu ATM nasabah yang sudah dipegang oleh pelaku, dan PIN yang sudah diketahui, selanjutnya dengan mudah pelaku melakukan transaksi dan mengambil uang korban.
Cek selengkapnya penipuan tukar kartu ATM
5. Modus kejahatan hipnotis
Kasus hipnotis di mesin ATM ini juga sering terjadi terlebih lagi saat mudik atau momen liburan. Modus kejahatan ini pun sering muncul bukan hanya di tempat sepi, tapi tempat umum yang banyak pengunjungnya juga sering dimanfaatkan oleh pelaku.
Aktivitas hipnotis ini lebih mudah dijalankan mengingat barang yang orang kelelahan dalam perjalanan mudik. Korban pun sering kurang fokus karena biasanya terburu-buru saat datang ke ATM. Saat itulah, pelaku kejahatan mulai melakukan aksinya.
Pelaku sengaja mendatangi korban untuk meminta sesuatu. Di saat lengah, aksi hipnotis pun dilakukan. Setelah itu, pelaku akan meminta korban untuk mengambil uang yang ada di ATM-nya.
6. Modus tukar uang tunai
Modus kejahatan yang satu ini mengharapkan kebaikan dari para korbannya. Oknum kejahatan akan berpura-pura mengalami kesulitan tidak bisa melakukan setor tunai di mesin ATM. Hal ini lantaran mesin ATM yang digunakan bukanlah mesin setor/tarik atau berpura-pura lupa membawa kartu ATM.
Pelaku akan meminta bantuan kepada korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku. Setelah itu, pelaku kejahatan akan memberikan uang tunai senilai dengan jumlah transfer yang sudah dilakukan sebelumnya. Sayangnya, uang yang diberikan kepada korban merupakan uang palsu.
Tips Terhindar dari Modus Penipuan ATM
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari modus penipuan di mesin ATM. Berikut langkah-langkah yang bisa menyelamatkan kamu:
- Jangan panik jika ada sesuatu yang janggal di ATM
Ketika mendatangi ATM, selalu teliti dengan situasi / keamanan di sekeliling ATM. Saat mesin ATM tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kita harus tetap tenang, jangan panik, periksa mesin ATM yang kamu gunakan apakah ada benda yang mencurigakan atau tidak, dan jangan lanjutkan transaksi. - Jangan menerima tawaran bantuan dari orang tidak dikenal
Kamu harus selalu waspada terhadap orang asing yang membantu kita, karena bisa saja niatnya adalah untuk membobol rekening kamu. Jadi kamu harus selalu mengawasi semua gerak-geriknya kalau orang tersebut membantu kamu. - Jangan berikan kartu ATM kamu kepada siapapun
Jika ada orang lain yang mau membantu, dan meminta kartu ATM kamu, jangan berikan! Untuk menghindari modus ini. Jika kamu ragu lebih baik kamu batalkan niat kamu untuk bertransaksi di mesin tersebut. - Tutup PIN
Jaga kerahasiaan PIN kamu dengan membiasakan selalu menutupi dengan tanganmu saat memasukkan PIN hal ini mencegah pelaku untuk mengetahui PIN ATM-mu saat mereka mengintip - Jangan Tinggalkan ATM Sebelum Memastikan Kartu ATM Aman
Jika merasa Kartu ATM kamu bermasalah langsung hubungi Halo BCA 1500888, tim Halo BCA akan membantu kamu untuk menginformasikan status kartu kamu, dan jika perlu kamu juga dapat melakukan pemblokiran kartu dengan BCA mobile dan myBCA, agar kartu kamu tidak dapat digunakan orang lain.
Manfaatkan layanan cardless di ATM
BCA sudah memiliki layanan cardless atau tanpa kartu untuk tarik dan setor tunai di ATM. Manfaatkan layanan tersebut sehingga kamu tidak perlu lagi memasukkan kartu ke mesin ATM. Cara ini juga menurunkan risiko penipuan di ATM.
Nah, itu dia modus kejahatan dan tips supaya tidak menjadi korban. Selalu bekali diri dengan pengetahuan dan tips lain agar terhindar dari kejahatan yang mengatasnamakan bank di sini.