Ada modus penipuan social engineering baru yang belakangan cukup marak. Pelaku kejahatan ini menggunakan modus dan teknik penipuan terbaru supaya korban percaya dengan tipu-tipunya.
Teknik Penipuan Baru Yang dilakukan
Social engineering yang dikombinasi dengan teknologi, akan menghasilkan teknik penipuan baru. Berikut beberapa ‘teknik baru’ yang dilakukan fraudster.
Dengan menggunakan suara yang mirip dari sebuah mesin operator customer service, korban tidak akan merasa curiga, dan percaya bahwa itu dari call center resmi.
Apalagi setelah diarahkan untuk menekan angka 1 (atau angka lainnya) agar tersambung dengan ‘petugas customer service’. Korban akan mendengar suara seseorang (human) yang mengaku sebagai customer service atau agent call center, korban akan semakin percaya.
Untuk semakin meyakinkan korban, petugas customer service gadungan tersebut meminta korban jangan menyebutkan data pribadi secara langsung, tapi dengan menekan angka-angka (misalnya PIN, OTP) melalui keyboard ponsel korban, dengan dalih karena sifatnya rahasia.
Padahal, semua yang dilakukan korban akan direkam dan tersimpan dengan baik di sistem pelaku pencurian. Pelaku pun akan memiliki seluruh data milik korban, mulai dari nomor ATM, kode CVV/CVC, PIN hingga OTP untuk mengakses dan melakukan transaksi perbankan. Ketika korban selesai menginput seluruh data pribadinya, si penipu pun mulai menjalankan aksinya untuk membobol rekening korban untuk mengambil uangnya.
Ada juga yang menggunakan file APK. Jadi setelah proses telepon, dengan berdalih kerahasiaan data, petugas customer service gadungan tersebut mengatakan bahwa verifikasi data tidak disebutkan via telepon, tapi dengan mengisi data pribadi pada link yang dikirimkan ke WhatsApp / email korban. Padahal link tersebut berisi file APK yang jika diinstal, penipu dapat menarik semua data pribadi yang ada pada HP korban.
Untuk mengantisipasinya, perlu tahu dulu modus seperti apa yang sering digunakan. Lalu, cari cara yang tepat untuk menjawab dan menangkal tipu muslihatnya.
Beberapa Modus Penipuan Mesin Call Center yang Sering Terjadi
Pelakunya sama-sama menggunakan mesin operator call center abal-abal, namun modus penipuannya macam-macam. Mereka mencatut nama sebuah bank, perusahaan provider Telko, bahkan perusahaan penyedia listrik.
1. Rekening bank yang di-hack
Jika berkedok mesin operator call center sebuah bank, biasanya menggunakan modus bahwa nomor rekening milik korban sudah diretas. Selanjutnya, operator abal-abal ini akan menawarkan pemblokiran rekening untuk mengamankan.
Untuk bantuan pemblokiran rekening, mesin call center akan mengarahkan korban untuk “tekan angka 1 untuk berbicara pada customer service”.
Mesin call center ini pun mengancam jika tidak menekan angka 1, semua rekening korban akan terkuras saldonya. Saat korban terhubung dengan ‘customer service’ gadungan, mereka pun akan meminta data pribadi korban dengan cara-cara seperti dijelaskan di atas.
2. Pembayaran provider telko yang menunggak
Jika berkedok mesin operator call center dari perusahaan provider Telko, biasanya mesin call center tersebut menginformasikan bahwa ada tunggakan pembayaran tagihan, dan pelanggan harus segera melakukan verifikasi data.
Ancamannya, jika tidak verifikasi data, nomor dan layanan telekomunikasi korban akan diblokir.
3. Tagihan listrik yang belum terbayar
Penipuan juga bisa berkedok mesin operator call center dari perusahaan penyedia listrik. Mesin call center akan menginformasikan bahwa ada tunggakan pembayaran listrik lebih dari satu bulan.
Nilai tagihannya pun kadang sangat fantastis untuk membuat korban semakin panik. Ancamannya, jika tidak verifikasi data, listriknya akan dicabut.
Tips Aman dari Modus Penipuan Ini
Tetap tenang merupakan jalan terbaik untuk menanggapi kasus seperti ini. Jalankan tips keamanan ini supaya kamu terhindar dari penipuan dengan modus mesin operator call center:
- Jika kamu menerima telepon dari nomor yang mirip nomor call center resmi, ingat bahwa pihak call center resmi tidak mungkin secara aktif menghubungi nasabah dan meminta data pribadi seperti PIN, OTP, CVV/CVC, dll. Abaikan jika ada orang / mesin operator call center yang meminta data tersebut.
- Jika memang ada transaksi mencurigakan di rekening bank BCA, cobalah konfirmasi kebenarannya langsung ke halo BCA di 1500888.
- Jika benar, kamu bisa lakukan pemblokiran rekening melalui BCA mobile dan myBCA.
- Kalau memang diinfokan ada tunggakan telepon / listrik, cobalah mengecek tagihan di channel resmi dari penyedia atau provider layanan tersebut.
- Jika memang ada tagihan yang belum terbayar, hanya lakukan pembayaran tempat pembayaran resmi atau yang sudah ditunjuk oleh pihak provider. Hindari melakukan pembayaran via transfer ke rekening yang diberikan oleh penelpon dengan mengaku call center.
- Jika sudah terlanjur tertipu dan memberikan data perbankan, segeralah menghubungi Halo BCA di 1500888 (tanpa awalan apa pun) atau via aplikasi HaloBCA yang bisa di-download di App Store atau Play Store.
Tetap berhati-hati dengan segala modus yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan. Jangan lupa untuk selalu jaga data pribadi dan tidak diberikan ke pihak lain.
Yuk sebarkan informasi tips keamanan ini ke orang-orang di sekitarmu agar semua aman.