Di Indonesia, arisan sudah menjadi budaya, biasanya diadakan dalam sebuah keluarga, teman sekantor, sahabat atau teman masa sekolah dulu / grup WA. Selain menguntungkan, juga sebagai alat menjalin tali siraturahmi.
Saat ini, arisan sudah bisa dilakukan secara online dengan jangkauan yang lebih luas. Hanya bermodalkan akun sosmed pada smartphone, seseorang bisa membuka jasa arisan atau investasi online dengan cara menawarkan jasanya kepada para pengguna sosial media, dengan iming-iming keuntungan yang besar dan instan!
Bagi para pelaku kejahatan, arisan online dimanfaatkan untuk meraup keuntungan sendiri. Pada umumnya, arisan / investasi online ini hanya menawarkan berupa sejumlah uang atau emas dan tidak akan menawarkan berupa produk. Tentunya hal ini untuk mempermudah pelaku membawa kabur uang / emas dari para anggotanya.
Media untuk melakukan aksi kejahatannya biasanya di member komunitas arisan di FB, atau di aplikasi online yang saat ini sedang marak. Bisa juga pelaku memasang iklan arisan online di FB/IG.
Ciri-ciri Penipuan Berkedok Arisan / Investasi Online
- Biasanya pelaku akan menawarkan jasanya berupa iming-iming imbalan yang bagus seperti keuntungan / bonus / logam mulia yang besar dan instan.
- Memberikan informasi cara kerja yang mudah bagi calon anggota yang ingin ikut bergabung dengan arisan online, misalnya hanya tinggal mengisi nama dan nomor telepon kepada si admin.
- Setelah itu, calon anggota akan diperintahkan untuk mentransfer sejumlah uang yang sudah di tentukan ke rekening pelaku.
- Dengan begitu, orang-orang terutama kalangan wanita/ibu-ibu akan mudah tergiur dengan tawaran tersebut.
Setelah banyak orang yang bergabung, dan pelaku sudah meraup keuntungan dengan jumlah yang besar, pelaku akan menghilang begitu saja tanpa pesan!
Cara Menghindar Dari Penipuan Berkedok Arisan / Investasi Online
- Kenali identitas usaha pemilik. Usaha yang legal akan memberikan informasi mengenai seluruh identitas usaha yang dijalani atau pribadinya secara terbuka, mulai dari nama pemilik, alamat lengkap, nomor telepon, hingga surat izin atas usaha yang dijalankan. Sebaliknya, jika penipuan, tentunya akan menyembunyikan identitas usaha atau menggunakan identitas palsu.
- Cari tahu system arisannya. Jangan terburu-buru ingin bergabung dengan arisan online. Cari tahu terlebih dahulu mengenai proses kerjanya. Kamu berhak menanyakan secara detil, seperti bagaimana merekrut anggota, penyetoran, pengundian, cara memperoleh keuntungannya hingga sanksi jika ada salah satu anggota yang tidak amanah. Tujuannya agar tidak ada yang saling merasa dirugikan.
- Jangan tergiur iming-iming keuntungan instan. Siapa sih yang tak tergiur dengan penarawan keuntungan yang besar? Penipuan arisan online yang sedang marak saat ini biasanya menawarkan iming-iming keuntungan berlipat-lipat dari dana yang telah disetor dalam periode tertentu. Jika tidak logis, lebih baik tolak saja. Sifat dari arisan / investasi online adalah system pyramid yang untung semu di awal, dan rugi di akhir.
- Berani lapor ke pihak berwajib atau Halo BCA. Jika menjadi korban dalam penipuan arisan / investasi online, jangan ragu untuk melapor kepada pihak yang berwajib atau melapor melalui situs OJK atau Otoritas Jasa Keuangan atau ke Halo BCA 1500888. Tujuannya, agar para pelaku penipuan jera, dan tidak ada korban yang dirugikan.
Berinvestasilah di lembaga / instansi yang terpercaya. Carilah lembaga / instansi legal yang memberikan rasa aman, terpercaya dan pastinya menguntungkan seperti berinvestasi di aplikasi Welma dari BCA.
Jadi hindari segala bentuk penipuan berkedok arisan atau investasi online ya! Selalu waspada dan jadilah generasi anti modus dengan membuka www.bca.co.id/awasmodus