Tidak sedikit dari para pebisnis yang masih enggan mengajukan kredit modal usaha sebagai tambahan modal. Pengajuan yang ribet, bunga yang tinggi, dan kekhawatiran akan menambah beban usaha, merupakan beberapa faktor yang kemungkinan besar melatar belakanginya.
Padahal, jika ditinjau lebih dalam, pinjaman modal usaha termasuk utang produktif. Artinya, saat dimanfaatkan dengan optimal, pinjaman ini akan mampu mendukung kelancaran dan ekspansi bisnis.
Paling penting, mengajukan kredit pinjaman juga tidak serepot yang dibayangkan kok. Pemikiran ini perlu diubah karena beberapa tips mengajukan pinjaman bisnis ini bisa membantu.
Miliki Rencana Ekspansi Bisnis yang Matang
Ekspansi usaha itu ruang lingkupnya luas, mulai dari sisi peningkatan persediaan barang , penambahan kapasitas produksi, pembukaan cabang baru, sampai masuk ke pasar dan bidang usaha yang baru. Karena itu, sebelum mengajukan kredit modal usaha ke instansi keuangan seperti bank, matangkan dulu rencana ekspansi bisnismu, lengkap dengan prospek bisnis di masa depan beserta sisi ekspansi mana yang akan diprioritaskan.
Dengan demikian, arah pengembangan bisnis bisa menjadi lebih jelas dan kamu selaku pemilik usaha dapat meyakinkan kreditur (pemberi pinjaman) lantaran sudah memiliki rencana pengembangan bisnis yang jelas dan terukur.
Jaga Kelancaran Cashflow dan Buat Laporan Keuangan
Sebuah bisnis tidak akan mampu berkembang tanpa kelancaran cashflow atau uang tunai yang masuk dan keluar dari bisnis dalam periode waktu tertentu. Menjaga kelancaran cashflow tidak sulit. Pertama, pisahkan antara rekening bisnis dan rekening pribadi.
Selanjutnya, catat setiap pengeluaran dan pemasukan usaha dengan detail kemudian buat laporan keuangan secara rutin. Hal ini sangat penting untuk membantumu mengelola cashflow bisnis dengan baik dan menjaga tingkat keuntungan .
Selain itu, cashflow yang sehat disertai laporan keuangan yang teratur pun dapat memperbesar peluang untuk mendapatkan kredit modal usaha. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu dokumen yang umumnya diminta pihak kreditur dalam pengajuan pinjaman bisnis.
Ajukan Kredit Modal Usaha sesuai Kebutuhan
Mau melakukan ekspansi bisnis dalam skala kecil, menengah atau besar? Pertanyaan ini perlu dijawab agar pinjaman usaha tepat guna dan bisa dimanfaatkan secara optimal.
Apabila ekspansi bisnis masih berskala kecil dan menyangkut satu aspek saja, misalnya peningkatan stok barang, kamu bisa ajukan pinjaman jangka pendek dengan nominal pinjaman yang disesuaikan dengan kebutuhan ekspansi tersebut. Sehingga saat target sudah tercapai dan kredit pinjaman lunas, kamu dapat mengajukan kredit pinjaman kembali untuk tujuan ekspansi bisnis berikutnya.
Namun, jika itu ternyata menyangkut pengembangan bisnis berskala menengah dan besar, sebaiknya mempertimbangkan pengajuan kredit modal usaha yang lebih besar dengan pilihan jangka waktu yang lebih panjang sesuai kapasitas bisnis (cashflow & profitability). Ini penting dilakukan agar besarnya pinjaman dan angsuran tidak membebani biaya operasional perusahaan sehingga bisnis tetap bisa berjalan lancar.
Hindari Membeli Kucing dalam Karung
Hindari membeli kucing dalam karung dengan memahami luar-dalam terkait informasi produk pinjaman bisnis yang hendak diajukan. Caranya, rajin mencari informasi dan mempelajari syarat dan ketentuan pengajuan, lalu suku bunga, jenis suku bunga, pilihan jangka waktu pinjaman, dan biaya-biaya yang akan dikenakan.
Di era digital melakukan langkah tersebut tidaklah sulit. Pasalnya, setiap bank atau lembaga keuangan yang kredibel pasti menyediakan informasi produk, simulasi perhitungan pinjaman, suku bunga, biaya administrasi, serta promosi dan program kredit secara detail di website resminya. Opsi lain, kamu bisa langsung bertanya dan konsultasi ke kantor cabang yang menawarkan produk pinjaman tersebut.
Lengkapi Dokumen-dokumen Persyaratan
Rencana ekspansi sudah matang. Cashflow dan laporan keuangan sudah oke. Jumlah pinjaman yang diperlukan juga sudah pasti. Pun begitu dengan informasi produk pinjaman modal usaha, sudah di luar kepala.
Kini, saatnya menyiapkan dokumen-dokumen persyaratan. Langkah terakhir ini tidak dapat disepelekan mengingat pihak bank atau lembaga keuangan pasti akan memeriksa dokumen persyaratan nasabah dengan saksama.
Dan, jika persyaratan tersebut kurang atau tidak sesuai, kemungkinan besar pengajuan kredit modal usaha pun akan ditolak. Maka dari itu, wajib hukumnya melengkapi persyaratan berupa dokumen-dokumen, antara lain:
- Fotokopi dokumen identitas seperti KTP, NPWP, kartu keluarga
- Fotokopi dokumen perijinan seperti Surat Keterangan Usaha atau Nomor Induk Berusaha )
- Laporan keuangan dan/atau rekap penjualan pembelian bulanan
- Fotokopi rekening 3 bulan terakhir
Untuk kredit modal usaha dengan agunan, biasanya diperlukan juga dokumen kepemilikan jaminan, seperti sertifikat rumah/ruko/gudang beserta IMB-nya, BPKB kendaraan, surat berharga, atau aset-aset lain.
Setelah memahami 5 langkah tepat mengajukan kredit modal usaha di atas, apa lagi yang kamu tunggu? Segera kembangkan bisnis dengan dukungan finansial dari lembaga keuangan terpercaya! Salah satunya BCA yang menyediakan solusi pinjaman bisnis yaitu Kredit Multiguna Usaha (KMU).
Dengan bunga yang ringan, suka bunga fix s.d 5 tahun, dan jangka waktu angsuran hingga 20 tahun, Kredit Multiguna Usaha (KMU) merupakan pilihan tepat untuk memenuhi semua kebutuhan modal kerja dan ekspansi usaha. Yuk, cari tahu tentang Kredit Multiguna Usaha BCA di sini.
Baca Juga: Cara Meminjam Uang di Bank untuk Modal Usaha dan Tips Memaksimalkannya