Situasi yang menawarkan ketidakpastian memang membingungkan. Apabila dilihat
dari sisi finansial, mungkin banyak yang cenderung mengencangkan ikat
pinggang dan mengontrol pengeluaran.
Justru, saat seperti ini merupakan saat yang tepat untuk mengumpulkan dana
jaga-jaga. Saat tidak ada kepastian, kita bisa menjamin kepastian dari kita
dan untuk diri kita sendiri.
Mari kita bahas lebih lanjut. Kenapa harus dana jaga-jaga? Dana jaga-jaga
yang kamu tabung bisa digunakan untuk berbagai keperluan, meskipun belum ada
kepastian atau rencana, baiknya dana jaga-jaga disiapkan. Setelah sudah ada
rencana, kamu pun sudah mantap melangkah karena dana sudah tersedia.
Kalau kamu masih belum berpikir panjang untuk mengatur pengeluaranmu, ini
waktunya untuk merubah pola pikir tersebut. Pendapatan yang kita terima
sudah seharusnya diatur dengan bijak. Salah satunya dengan membagi pemasukan
tersebut ke pos-pos pengeluaran sesuai kebutuhan. Misalnya pos kebutuhan
sehari-hari, pos amal, pos investasi, serta sisihkan sebagian untuk pos
tabungan. Memulai kebiasaan baru mungkin tidak mudah, tapi yuk kita
#MulaiDariSini untuk masa depan yang lebih terarah.
Bagaimana Caranya?
Tidak perlu bingung, kamu bisa mulai dengan 3 tips sederhana berikut:
1. Mengatur ulang pos keuangan
Perubahan situasi yang mengharuskan kita lebih banyak beraktivitas dari
rumah berdampak kepada terpangkasnya pengeluaran. Itu artinya, kamu punya
kesempatan untuk mengatur ulang pos keuangan agar lebih sehat, dan
persentase alokasi dana jaga-jaga bisa lebih banyak.
Misalnya, kamu bisa menggunakan metode 50-30-20, yakni 50 persen untuk biaya
hidup, 30 persen untuk menabung, dan 20 persen untuk hiburan.
2. #MulaiDariSini untuk menabung
Langkah penting selanjutnya setelah mengatur ulang pos keuangan adalah
melakukan eksekusinya. Disinilah komitmenmu diuji. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah mulai berhemat dan berjanji pada diri sendiri untuk komit
menabung.
Biasakan menabung dan menyisihkan sebagian pendapatan di awal, bukan di
akhir setelah pendapatan hanya tinggal sisa-sisa.
3. Simpan dana jaga-jaga di Tahapan Berjangka BCA
Tahapan Berjangka BCA bisa bikin nabung dana jaga-jaga lebih mudah karena
kamu tidak perlu menghadapi godaan untuk tidak menabung. Setiap bulan,
tabunganmu akan diautodebet sejumlah komitmen di awal pembukaan Tahapan
Berjangka, dengan minimal jangka waktu menabung 12 bulan.
Minimal jumlah setoran menabung di Tahapan Berjangka BCA per bulan adalah
Rp500.000. Yuk kita ambil kalkulator! Jika dibagi 30 hari, nominal ini
setara dengan pengeluaran untuk ngopi kamu di café setiap hari, yaitu
Rp17.000. Gimana, ternyata gak susah ya untuk #MulaiDariSini?
Kenapa harus buka Tahapan Berjangka BCA?
Suku bunga Tahapan Berjangka BCA lebih tinggi jika dibandingkan dengan
tahapan regular. Selain itu, Tahapan Berjangka BCA tidak menarik biaya admin
& dilengkapi dengan fasilitas perlindungan asuransi jiwa selama jangka
waktu menabung. Setelah punya Tahapan Berjangka BCA, kamu bisa banget
menambah/top-up dana diluar setoran bulanan, supaya dana jaga-jaga makin
menggunung.
Bagaimana Cara Memiliki Tahapan Berjangka BCA?
Untuk memiliki Tahapan Berjangka BCA, pastikan kamu sudah punya rekening BCA
sebagai rekening sumber dana. Meski di rumah aja, kamu bisa buka Tahapan
Berjangka BCA via KlikBCA. Begini caranya:
- Login KlikBCA
- Pilih menu Pembukaan Rekening
- Pilih menu Tahapan Berjangka
- Isi komitmen pembukaan rekening Tahapan Berjangka
- Cek kembali kesesuaian komitmen lalu klik kirim
Selain melalui KlikBCA, kamu juga bisa melakukan pembukaan Tahapan Berjangka
BCA di kantor cabang BCA terdekat dan BCA Express.
Jika kamu belum punya KTP, jangan khawatir. Usia minimal untuk membuka
Tahapan Berjangka BCA adalah 12 tahun dan usia maksimal 60 tahun. Asalkan,
kamu sudah memiliki produk Tahapan, Tahapan Gold, Tahapan Xpresi, atau
Tapres BCA, kamu bisa mulai #MulaiDariSini di Tahapan Berjangka BCA!
Yuk #MulaiDariSini menabung dana jaga-jaga dengan Tahapan Berjangka BCA!